Monday, 8 June 2015

Asal Usul Hantu Pocong (Tinjauan Syariah)


Benarkah asal usul hantu pocong itu dari orang yang meninggal dunia dan sewaktu dimakamkan tali kain kafan mereka tidak dilepas, sehingga arwah si mayat beterbangan tidak tenteram untuk meminta tolong dibukakan tali kafannya.

Jawab:


Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,Banyak diantara aqidah dan keyakinan yang tersebar di masyarakat kita, yang bersumber dari mitos dan tahayul. Sama sekali tidak didukung dengan dalil, baik al-Quran, hadis, maupun keterangan sahabat.


Diantaranya fenomena tentang pocong. Sebagian masyarakat meyakini, pocong adalah jelmaan dari mayat yang kain kafannya lupa tidak dibuka ketika dimakamkan. Kerana tidak dibuka, dia gentayangan dan mendatangi rumahnya atau masyarakat lainnya.Ada beberapa sisi negatif dari keyakinan ini,


Pertama, keyakinan mayit kembali ke rumah setelah dimakamkanIni termasuk keyakinan jahiliyah, yang telah diingkari oleh Allah dalam al-Quran. Allah berfirman :


حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ . لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلَّا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ


Demikianlah Keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, Dia berkata:


“Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku bisa berbuat amal yang soleh yang telah aku tinggalkan. sekali-kali tidak".

Sesungguhnya itu adalah perkataan yang dia ucapkan saja. dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan. (QS. Al-Mukminun: 99 – 100)

Allah mengabarkan bagaimana orang kafir menyesali hidupnya. Mereka berharap agar dikembalikan ke dunia di detik-detik menghadapi kematian. Sehingga mereka mendapat tambahan usia untuk memperbaiki dirinya. Namun itu hanya ucapan lisan, yang sama sekali tidak bermanfaat baginya. Kemudian Allah menyatakan bahwa setelah mereka mati akan ada barzakh, dinding pemisah antara dirinya dengan kehidupan dunia. Mereka yang sudah memasuki barzakh, tidak akan lagi bisa keluar darinya. (Tafsir As-Sa’di, hlm. 559).Kedua, keyakinan bahawa roh mayat masih di dunia.


Keyakinan ini bertentangan dengan aqidah islam bahawa orang yang meniggalkan rohnya berada di alam barzakh.


Pada surat Al-Mukminun di atas, Allah telah menegaskan bahwa ada barzakh (dinding pemisah) antara orang yang telah meninggal dan kehidupan dunia. Dan itu terjadi sejak mereka meninggal dunia. Selanjutnya masing-masing sudah sibuk dengan balasan yang Allah berikan kepada mereka. Ruh orang baik, berada di tempat yang baik, sebaliknya, ruh orang jelek berada di tempat yang jelek.


Dalam sebuah riwayat, seorang tabiin bernama Masruq pernah bertanya kepada sahabat Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, tentang tafsir firman Allah :


وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ



Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki. (QS. Ali Imran: 169)


Ibnu Mas’ud menjawab, “Saya pernah tanyakan hal ini kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau menjawab :


أرواحهم في جوف طير خضر لها قناديل معلقة بالعرش تسرح من الجنة حيث شاءت ثم تأوي إلى تلك القناديل فاطلع إليهم ربهم اطلاعة ، فقال : هل تشتهون شيئا ؟ قالوا : أي شيء نشتهي ونحن نسرح من الجنة حيث شئنا . ففعل ذلك بهم ثلاث مرات ، فلما رأوا أنهم لن يُترَكوا من أن يَسألوا قالوا : يا رب نريد أن ترد أرواحنا في أجسادنا حتى نقتل في سبيلك مرة أخرى ، فلما رأى أن ليس لهم حاجة تُركوا


“Ruh-ruh mereka di perut burung hijau. Burung ini memiliki sarang yang tergantung di bawah ‘Arsy. Mereka bisa terbang kemanapun di syurga yang mereka inginkan. Kemudian mereka kembali ke sarangnya. Kemudian Allah memperhatikan mereka, dan berfirman: 


‘Apakah kalian menginginkan sesuatu?’ Mereka menjawab:

‘Apa lagi yang kami inginkan, sementara kami bisa terbang di syurga ke manapun yang kami inginkan.’ Namun Allah selalu menanyai mereka 3 kali. Sehingga ketika mereka merasa akan selalu ditanya, mereka meminta:

‘Ya Allah, kami ingin Engkau mengembalikan roh kami di jasad kami, sehingga kami boleh berperang di jalan-Mu untuk kedua kalinya.’ Ketika Allah melihat mereka sudah tidak mengikut apapun lagi, mereka ditinggalkan.” (HR. Muslim no. 1887)

Demikian pula roh orang yang jahat. Mereka mendapat hukuman dari Allah sesuai dengan kemaksiatan yang mereka lakukan

x

No comments:

Post a Comment